Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka beserta Kepala Badan Nasional Penanggulanagan Bencana ( BNPB ) Letjen TNI Suharyantomeninjau jembatan putus akibat banjir di Kecamatan Simpanan, Sukabumi, Jawa Barat.

Kunjungan dilaksanakan pada hari Sabtu 8 Maret 2025. Dengan adanya peninjaun oleh Wapres Gibran dan Kepala BNPB dapat meringankan warga setempat.

Kunjungan kerja ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap warga terdapak bencana banjir. Wapres Gibran dan Kepala BNPB juga memberikan sembako untuk warga yang berdampak kena banjir Sukabumi.

Banjir yang terjadi di Sukabumi, seperti di banyak daerah lainnya, memberikan dampak yang signifikan baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Berikut beberapa dampak utama yang biasanya terjadi akibat banjir di Sukabumi:

  1. Kerusakan Infrastruktur
    Banjir dapat merusak jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, yang menyebabkan gangguan dalam akses transportasi dan distribusi barang. Infrastruktur yang rusak juga membutuhkan waktu dan biaya besar untuk perbaikan.
  2. Kerugian Ekonomi
    Banjir sering kali merusak sektor pertanian, karena tanaman yang tergenang air akan mati atau rusak. Hal ini berdampak pada pendapatan petani dan perekonomian lokal secara keseluruhan. Selain itu, banjir juga dapat mengganggu aktivitas perdagangan dan bisnis lokal.
  3. Penyakit
    Banjir membawa risiko peningkatan penyakit yang disebabkan oleh air kotor, seperti penyakit kulit, diare, dan infeksi saluran pernapasan. Kondisi sanitasi yang buruk pasca-banjir juga memperburuk situasi kesehatan masyarakat.
  4. Pemukiman Tergenang
    Banyak pemukiman warga yang terendam air, memaksa mereka untuk mengungsi. Ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga menambah beban pada layanan kemanusiaan dan relawan.
  5. Kerusakan Lingkungan
    Selain kerusakan fisik pada infrastruktur, banjir juga berdampak pada ekosistem, seperti perusakan habitat alami bagi flora dan fauna, erosi tanah, dan kontaminasi sumber air yang dapat mengancam keberlanjutan sumber daya alam di wilayah tersebut.
  6. Gangguan pada Pendidikan dan Kesehatan
    Sekolah-sekolah dan fasilitas kesehatan juga sering kali terpaksa ditutup atau terganggu akibat banjir. Ini dapat menghambat proses belajar mengajar dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Penting untuk melakukan upaya mitigasi banjir yang lebih baik di daerah-daerah rawan banjir seperti Sukabumi, baik melalui perbaikan infrastruktur drainase, penghijauan, serta edukasi masyarakat untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan.

Related Posts